Berdasarkan berbagai literatur, ketupat ini disebut-sebut sudah ada kali zaman Wali Songo. Ketupat bahkan ikut diperkenalkan oleh salah satu wali, yakni Sunan Kalijaga yang berdakwah menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.
Saat itu ketupat identik dengan dua momen istimewa yang dinamai bakda Lebaran dan bakda kupat. Bakda seperti yang kita ketahui artinya setelah.
Yang dimaksud dengan bakda Lebaran adalah Hari Raya Idul Fitri di mana seluruh umat Islam diharamkan berpuasa. Sementara bakda kupat menandai satu minggu setelah Lebaran dan merupakan hari raya bagi yang melaksanakan puasa Syawal selama enam hari.
Baca Juga: Resep Kue Lebaran 2023, Kue Kecipir Renyah dan Garing Hanya Modal Tepung
Dalam bahasa Jawa, kupat merupakan singkatan dari 'ngaku lepat'. Artinya, mengakui kesalahan melalui sungkeman yang menjadi tradisi Hari Raya Idul Fitri.
Di samping itu, ada juga yang menyebut kupat kepanjangan dari 'laku papat' atau empat tindakan yang dilakukan saat hari raya yaitu lebaran, luberan, leburan, laburan.
Arti lebaran
Sementara Lebaran, artinya usai atau tepatnya menandakan waktu berpuasa di bulan Ramadhan yang telah selesai.
Lalu luberan berasal dari meluber atau melimpah. Diharapkan umat Islman berbagai rezeki dengan yang membutuhkan melalui zakat dan sedekah di saat Lebaran tiba.
Kemudian leburan artinya melebur, yaitu melebur semua dosa dan kesalahan dengan saling meminta maaf.
Baca Juga: Muhammadiyah Jawa Barat Sedia Banyak Tempat Sholat Idul Fitri 21 April 2023