BEM SI Demo Lawan Jokowi dan KPK, Ferdinand Hutahaean: Membela Pemburu Jabatan, Memalukan!

28 September 2021, 19:18 WIB
Massa BEM SI saling dorong dengan polisi di dekat gedung KPK, Jakarta, Senin, 27 September 2021. /Pikiran Rakyat/ Muhammad Rizky Pradila/

GALAJABAR – Tidak digubris Presiden Joko Widodo (Jokowi), BEM Seluruh Indonesia (SI) menggelar aksi demonstrasi menuntut KPK membatalkan hasil Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang membuat 57 pegawainya dipecat.

Dalam aksi ini, BEM SI menyampaikan beberapa pernyataan terhadap Jokowi dan pimpinan KPK, Firli Bahuri.

Ketua BEM UNS Solo, Zakky Zuhad dengan lantang menyebutkan aspirasi melalui mobil komando dengan pengeras suara.

Baca Juga: Kaget Profesor Unair Juluki Jokowi hingga Mahfud MD Pion Politik, Ali Syarief: Are You Okay Professor?

“Sebelum kita bubar, kami menyampaikan lima tuntutan yang tercatut kepada Pak Jokowi dan Pimpinan KPK. Menyatakan sikap, satu, menyayangkan sikap aparat kepolisian yang tidak memberikan kami ruang untuk menyampaikan tuntutan dan aspirasi di depan Gedung Merah Putih KPK,” tegasnya.

Zakky menyayangkan sikap polisi yang berlebihan menanggapi aksi ini.

“Kedua, menyayangkan sikap aparat kepolisian yang bertindak berlebihan, dibuktikan dengan beberapa kawan kami yang robek bajunya, kemudian beberapa terluka akibat aksi represif oknum polisi kepada kami,” katanya.

Baca Juga: Soal Wacana TNI-Polri Jadi Penjabat Gubernur, Politisi PKS: Pengalaman Dwifungsi Perlu Jadi Pelajaran

Tiga, BEM SI menyayangkan sikap pimpinan KPK hingga presiden yang dinilai tak bertanggung jawab.

“Tiga, kami menyayangkan sikap pimpinan KPK yang tidak menemui kami dan malah pergi ke Jambi. Kami sangat kecewa karena sikap presiden yang mengabaikan janji-janji dari periode pertama sampai periode kedua, namun beliau lepas dari tanggung jawab di tengah kondisi KPK yang membutuhkan ketegasan beliau,” jelasnya.

Narasi tersebut turut disaksikan Kapolres Metro Jaksel Kombes Azis Andriansyah hingga Wakapolres Metro Jaksel AKBP Antonius Agus Rahmanto.

Baca Juga: Meski Dibully Sana Sini, Anies-AHY Tetap Jadi Idola Rakyat Indonesia Khususnya Kaum Milenial

Kurang lebih selama 4 jam menyuarakan tuntutan, ratusan mahasiswa dari aliansi BEM SI membubarkan diri.

Menanggapi demo tersebut, pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean memiliki penilaian lain.

Menurutnya, demo tersebut justru mendegradasi nilai gerakan perlawanan mahasiswa.

Baca Juga: Buntut Ucapan Gatot Nurmantyo, Tagar #AkuBukanPKI Jadi Treding Topic di Twitter

“Demo BEM SI hari ini di KPK justru mendegradasi nilai gerakan perlawanan Mahasiswa yang selama ini identik dengan Demokrasi dan perjuangan aspirasi rakyat bukan seperti hari ini, demo membela pemburu jabatan yg gagal lolos test wawasan kebangsaan,” katanya melalui Twitter pribadi @FerdinandHaean3 Senin, 27 September 2021.

Sehingga Ferdinand menilai gerakan ini memalukan.

“Memalukan..!!” pungkasnya. ***

 

Editor: Dicky Mawardi

Tags

Terkini

Terpopuler