Jokowi Ngeyel Buka Investasi Miras, Ulama Papua: Anak Papua Calon Presiden Mau Dibunuh Masa Depannya

- 2 Maret 2021, 11:59 WIB
Pemimpin Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) sekaligus pendiri Pesantren Nuu Waar melalui yaitu Ustaz Fadlan Garamatan soroti Perpres soal Investasi Industri Miras di Papua.
Pemimpin Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) sekaligus pendiri Pesantren Nuu Waar melalui yaitu Ustaz Fadlan Garamatan soroti Perpres soal Investasi Industri Miras di Papua. /Tangkapan Layar kanal Youtube Amazing People


GALAJABAR - Polemik terhadap Perpres Nomor 10 Tahun 2021  tentang Bidang Usaha Penanaman Modal terus bergulir. Dalam aturan ini, dimuat regulasi pembukaan investasi minuman keras (Miras) di beberapa wilayah, salah satunya Papua.

Aturan ini merupakan aturan turunan dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja atau lebih dikenal dengan UU Cipta Kerja.

Gelombang penolakan kini muncul dari berbagai pihak, termasuk dari organisasi-organisasi dan tokoh Papua itu sendiri.

Baca Juga: Tolak Perpres Jokowi Terkait Legalisasi Miras, Gus Miftah: Minuman Keras yang Layak Konsumsi Hanya Es Batu

Nada penolakan yang sama juga muncul dari salah satu penceramah atau dai asal pedalaman Papua, Fadlan R. Garamatan, yang juga merupakan Presiden Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN).

Dalam cuitannya di Twitter @fadlannuuwaar pada Senin, 1 Maret 2021, ia mengatakan bahwa anak-anak Papua adalah aset gemilang bangsa Indonesia.

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa anak-anak Papua adalah calon presiden terbaik suatu saat nanti.

Baca Juga: Gus Miftah Kembali Sindir Pemerintah Terkait Legalisasi Miras, Kali Ini Lewat Adegan Film Brama Kumbara

"Anak-anak Papua adalah aset gemilang bangsa, mereka calon Presiden Indonesia terbaik suatu saat," tulisnya, dilansir Galajabar pada Selasa, 2 Maret 2021.

"Kenapa mereka mau dibunuh karakternya, sikapnya, perilakunya, masa depannya atau hidupnya dengan miras," katanya.

Seperti diketahui, sebelumnya penolakan keras datang juga dari beberapa tokoh Papua lainnya seperti Natalius Pigai dan Christ Wamea.

Baca Juga: Pemerintah dan DPRD Papua Tolak Perpres Miras, Anak Buah Jokowi Ini Akan Turun Tangan

Pembukaan izin investasi miras ini dinilai akan membahayakan generasi bangsa Indonesia. Selain itu, selama ini di Papua, miras memang merupakan penyumbang penyebab kematian tertinggi.

Dilansir Galajabar dari akun Twitternya @NataluisPigai2 , Pigai mengatakan mempertanyakan perihal motif dibukanya investasi di daerah-daerah atau wilayah Kristen ini.

"Ada pejabat negara yang ngaku-ngaku orang asli Papua, kata Presiden. Dia diduga usul Perpres Miras di wilayah-wilayah kristen. Apa motifnya?" tanya dia.

Baca Juga: Sejarah Kabupaten Indramayu, Dedikasi Wiralodra untuk Pendekar Cantik

"Saya sudah protes karena ragu dengan kapasitasnya sejak awal. Apa anda tidak mampu kerja dan hadirkan investasi yang lebih bermartabat? Kasihan Jokowi tertipu dua kali," lanjutnya.

Sementara itu, Christ Wamea dalam akun Twitter @PutraWadapi juga menyerukan hal yang sama terkait miras yang dilegalkan investasinya oleh pemerintah melalui perpres yang ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.

"Apapun argumentasi yang disampaikan pemerintah terkait Perpres investasi miras di tanah Papua, orang papua tegas menolak karena miras hanya akan merusak masa depan generasi muda Papua penerus bangsa dan meningkatnya kejahatan dan kematian," tulisnya pada Senin, 1 Maret 2021.

Baca Juga: 1 Tahun Covid-19: Murkanya Loyalis Jokowi Saat Jokowi Dibandingkan dengan Anies Baswedan

"Papua bukan tempatnya melegalkan MIRAS," tandasnya. (Penulis: Rizwan Suandi)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: Twitter @fadlannuuwaar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x