GALAJABAR - Ekonom senior Faisal Basri menyatakan hingga saat ini tidak ada peringatan yang menunjukkan pemerintah harus mengimpor beras.
Menurutnya, saat ini tidak ada ancaman soal pasokan beras.
Kini pasokan yang terpenuhi dari musim panen raya dan konsumsi beras saat bulan puasa cenderung menurun, sehingga tidak diperlukan impor.
"Saya punya keyakinan selama puasa dan lebaran logikanya harga stabil karena orang puasa konsumsi beras ya turun, jangan mengada-ada untuk menjustifikasi impor beras ini," ujarnya pada sebuah acara Webinar, Senin, 22 Maret 2021.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), selama empat tahun berturut-turut, konsumsi beras dari 2016-2019 menurun.
Rata-rata konsumsi beras/ketan per kapita pada 2016 tercatat sebesar 1,66 kilogram (Kg) selama sepekan turun menjadi 1,56 Kg pada 2017.
Kemudian, konsumsi kembali turun menjadi 1,55 Kg pada 2018 dan pada 2019 konsumsi melandai tipis ke 1,5 Kg.
Melihat data itu, Faisal mengaku terkejut pemerintah malah berencana melakukan impor beras.