Dapati Dirjen Kebudayaan Bela PKI, Mustofa Nahrawardaya Tak Kaget Polemik Terjadi di Kemendikbud

- 21 April 2021, 20:27 WIB
Mustofa Nahrawardaya.
Mustofa Nahrawardaya. /Instagram/@TofaTofa_id.
GALAJABAR - Politikus PAN yang juga penggiat media sosial, Mustofa Nahrawardaya mengaku tidak kaget dengan polemik yang kini menyelimuti tubuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Pasalnya, di tengah-tengah polemik yang kini terjadi, mulai dari tidak wajibnya Pancasila dan Bahasa Indonesia dalam mata pelajaran wajib hingga raibnya pendiri NU KH Hasyim Asy'ari dari kamus sejarah, ia dapati sebuah video dimana menjadi jawaban dari deretan polemik tersebut.

Video tersebut dibagikan oleh Mustofa Nahrawardaya dalam Twitternya Rabu, 21 April 2021.
 
Baca Juga: Dikabarkan Hilang Kontak, Inilah Spesifikasi Kapal Selam Nanggala 402

Video tersbut menunjukkan Hilmar Farid yang saat ini menjabat Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ketika diwawancarai soal sejarah Kiri di Indonesia.
 
"Polemik di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bagi saya, TIDAK MENGAGETKAN SAMA SEKALI. Kalau nggak percaya, silahkan tonton Pandangan Bapak Hilmar Farid  yang sekarang menjabat Dirjen Kebudayaan ini, tentang sejarah PKI. Simpan videonya!," tulis Mustofa dikutip Galamedia Rabu, 21 April 2021.

Video yang dimaksud berjudul 'Kaum Kiri dalam Historiography Orde Baru' yang diunggah salah satu akun YouTube pada Desember 2011.
 
Baca Juga: Dinsos P2KBP3A Kota Cimah Gelar Layanan KB di Pasar Atas Baru

Pada video berdurasi 5 menit 3 detik tersebut menampilkan wawancara Hilmar Farid yang saat itu menyandang atribusi sejarawan Universitas Indonesia Hilmar Farid.

Hilmar Farid diwawancarai tentang sepak terjang kalangan Kiri dan kasus tahun 1965 yang berdampak dalam perjalanan kebangsaan Indonesia.

Dalam salah satu ungkapannya di video tersbut, Hilmar Farid terkesan membela PKI bahkan cenderung menyalahkan rezim Orde Baru yang kala itu disebut memberantas paham PKI.
 
Baca Juga: Akhmad Djohara Sebut Butuh Alat Berat untui Menyingkirkan Material Longsor di Pangalengan

"Basis keberadaan ya, basis legitimasi orde baru ya itu memang sejarah ya, jadi dasarnya dia berdiri itu karena melakukan manipulasi sejarah. Dimulai tentunya dengan Gerakan G30S yang ceritanya dikonstruksi sedemikian rupa," demikian ujar Hilmar dalam video tersbut.

"Sehingga terlihat bahwa peristiwa itu di, adalah kudeta oleh PKI. Dan kita tahu itu sama sekali tidak betul," tambahnya.

Untuk diketahui, Hilmar Farid saat ini masih menjabat sebagai Dirjen Kebudayaan kemendikbud. Dan terkait dengan mengemukanya polemik hilangnya KH Hasyim Asy'ari, kemendikbud melalui Dirjen Kebudayaan sempat buka suara.
 
Baca Juga: Video Lama Hilmar Farid Beredar, Fadli Zon Soroti Dirjen Kebudayaan yang Membela PKI: Dia Mau Belokan Sejarah!

Pihaknya meminta maaf dan mengakui bahwa hilangnya KH Hasyim Asy'ari adalah kesalahan teknis.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x