GALAJABAR– Polemik penonaktifan 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) masih terus berlanjut. Baru-baru ini, pegawai KPK lantas melakukan demo terkait hal ini.
Demo itu dilakukan pegawai KPK yang meminta penundaan pelantikan aparatur sipil negara (ASN) pada 1 Juni 2021. Jumlah pegawai KPK yang melakukan demo ini diklaim terus bertambah hingga mencapai 693 orang.
Rocky Gerung selaku pengamat politik sekaligus ahli filsuf turut mengomentari permasalahan ini. Rocky mengatakan, akhirnya bangsa Indonesia sampai di ujung misteri KPK.
“Ya akhirnya kita tiba pada ujung dari misteri ini yang dulu diliputi segala macam isu dan berujung pada isu Taliban,” ucapnya dilansir melalui Youtube Rocky Gerung Official.
Rocky menilai, seluruh persoalan di KPK memang ada upaya divide et impera, untuk memecah belah karyawan maupun bangsa.
“Sekarang isu itu hilang, jadi akal sehat akhirnya menemukan bahwa seluruh persoalan di KPK itu memang ada upaya untuk divide et impera tuh. Upaya memecah belah persatuan karyawan, bahkan persatuan bangsa itu,” kata dia.
Baca Juga: Polemik KTP Seorang Imam Katolik, Gus Nadir Ungkap ‘Dalang’ Masalahnya
Lebih lanjut, ahli filsuf ini menganggap, kekuasaan juga memang berkehendak buruk terhadap KPK.
“Jadi saya menganggap bahwa satu hari lagi, ukuran ini akan jadi parameter utama untuk membuktikkan bahwa kekuasaan memang berkehendak buruk terhadap KPK, nah kontras itu yang terlihat,” sambungnya.