Ini Penyebab Pasien Isolasi Mandiri Banyak yang Meninggal Vesi Ketua Satgas Covid-19 IDI

- 18 Juli 2021, 10:25 WIB
Unggahan Zubairi Djoerban terkait meningkatnya kasus Covid-19.
Unggahan Zubairi Djoerban terkait meningkatnya kasus Covid-19. /Twitter @ProfesorZubairi/



GALAJABAR - Bekum lama ini, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban mengungkapkan penyebab banyaknya pasien Isolasi Mandiri (Isoman) yang akhirnya meninggal.

Ia menyampaikannya melalui akun Twitter pribadinya, tatkala ia menjawab pertanyaan dari beberapa jurnalis.

Zubairi Djoerban mengatakan, penyebab dari banyaknya pasien Isoman yang meninggal itu dikarenakan memiliki keluhan berat.

Menurutnya, banyak pasien yang memiliki keluhan berat namun tidak bisa masuk rumah sakit, sehingga akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 18 Juli 2021: Mama Sarah Sadar dan Ungkap Kejahatan Elsa, Sumarno Selamat

"Ada pertanyaan beberapa jurnalis: Kenapa pasien Covid-19 yang isoman itu banyak yang meninggal? Jawaban saya clear. Karena banyak pasien dengan keluhan berat tidak bisa masuk ke rumah sakit," ujarnya.

Selain itu, Zubairi Djoerban juga menyampaikan, tidak semua orang pasien yang positif Covid-19 harus menjalani Isoman begitu saja.

"Artinya, tidak 100 persen pasien Covid-19 itu sebenarnya boleh isoman begitu saja," ungkapnya.

Zubairi Djoerban menjelaskan bahwa pasien positif Covid-19 yang berhak di Isoman itu adalah yang rontgen paru-parunya normal.

Baca Juga: Staf Kontingen Olimpiade Ceko Terkonfirmasi Covid-19 Setiba di Tokyo

Selain rontgen paru-parunya normal, pasien positif Covid-19 yang boleh menjalani Isoman adalah mereka yang saturasi oksigennya tidak drop.

"Pasien Covid-19 yang boleh isoman itu adalah yang rontgen parunya normal dan saturasi oksigennya tidak drop," tuturnya.

Tak hanya itu, Zubairi Djoerban mengatakan bahwa pasien yang hendak menjalani Isoman seharusnya wajib di tes rontgen.

Karena apabila ditemukan pneumonia pada pasien tersebut, maka penanganannya menurut Zubairi Djoerban akan sangat berbeda.

Baca Juga: Luhut Akui PPKM Sulitkan Rakyat, Pemerintah Akhirnya Gelontorkan Tambahan Bansos Rp39,19 Triliun

"Jadi, perlukah orang yang isolasi mandiri itu di-rontgen? Ya perlu. Sebab, kalau ditemukan pneumonia pada dirinya, maka perawatannya akan beda total. Terima kasih," tuturnya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x