PAN Kritik Keras Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung hingga Sebut ‘Drakula Pengisap Darah’ Bagi APBN

- 9 November 2021, 20:02 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. //Kemenkeu/Agus

Baginya, dana PEN tidak ada hubungannya dengan proyek tersebut.

Baca Juga: PA 212 Pastikan Akan Gelar Reuni Akbar pada Awal Desember 2021: Dihadiri 7 Juta Orang

“Secara bahasa saja PEN itu singkatan dari Pemulihan Ekonomi Nasional. Apa hubungannya kereta cepat dengan Pemulihan Ekonomi Nasional ?” tuturnya.

“Menggunakan dana PEN utk menyuntik permodalan kereta cepat mencederai prinsip keadilan dalam upaya memulihkan perekonomian ditengah pandemi,” sambungnya.

Selain itu, kata dia, kereta cepat adalah proyek yang tidak memiliki urgensi dan dana PEN harusnya digunakan untuk hal lain.

“Seharusnya dana PEN difokuskan utk sektor kesehatan, pendidikan, pariwisata, UMKM, perpajakan. Bukan utk proyek kereta cepat ! Kereta cepat adalah proyek yg tidak memiliki urgensi namun memaksakan sumberdaya negara  dikerahkan utk eksistensinya,” jelasnya.

Baca Juga: Densus 88 Sibuk Urus Kotak Amal dan Kurma, Fadli Zon: Uruslah KKB di Papua!

Dimas mengatakan bahwa dengan memaksakan mobilisasi sumber daya negara demi proyek itu, publik akan bertanya-tanya untuk siapa proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung dibuat.

“Dengan memaksakan mobilisasi sumberdaya2 negara demi eksistensi kereta cepat, publik semakin bertanya2 proyek kereta cepat ini UNTUK SIAPA ? Kenapa sangat2 dipaksakan padahal ngga ada urgensi dan relevansinya dengan kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. ***

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah