Ustadz Haikal Hassan Banyak yang Ingin Gagalkan Kepulangan Habib Rizieq Shihab

- 9 November 2020, 11:21 WIB
Ustadz Haikal Hassan alias Babeh saat bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ustadz Haikal Hassan alias Babeh saat bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. /@haikal_hassan/

GALAJABAR - Juru Bicara Persatuan Alumni (PA) 212 Ustadz Haikal Hassan Baras menilai banyak pihak yang ingin menggagalkan rencana kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia.

Hal itu bermula dari soal adanya email yang seolah dari Habib Muhammad Riziqeq Shihab (HMRS) yang membatalkan ke maskapai penerbangan.

Ia bahkan menyebut, menjelang kepulangan Habib Rizieq Shihab banyak framming demi mengesankan kriminal, menyudutkan, memojokkan, atau apapun untuk menjatuhkan nama baiknya.

Baca Juga: Tahun Depan, Imam Masjid di Bekasi akan Memperoleh Gaji Rp2,5 Juta Per Bulan

Hal itu diungkapkan pada akun twitter ustadz yang akrab disapa Babeh ini @haikal_hassan, Minggu 8 November 2020.

"Ramai berbedar kabar yang dibumbui rasa dengki, hasud dan diselipkan rasa takut dan curiga maka terjadilah komplotan yang berupaya untuk menggagalkan kepulangan HMRS (Habib Muhammad Rizieq Shihab)," kata Babeh.

Lalu, lanjut Babeh, beredarnya di twiter, facebook pidato HMRS yg batal pulang, padahal dengan licik hanya diganti judul oleh sebuah portal. Lebih hina lagi di kutip dan re_twit oleh "sejenis makhluk yang karena kedengkian dihatinya, tak mampu melihat, mendengar atau merasa)".

Baca Juga: Joan Mir, Calon Juara MotoGP yang Nyaris Tidak Akan Pernah Dikenal Dunia

"Serangan belum cukup sampai disana, ada lagi yg melempar isu miring bahwa HMRS itu overstay, sehingga harus dideportasi. Dan lebih sadis lagi ada pejabat yg menyatakan HMRS ada/melakukan aib selama tinggal di makkah. Bahkan pernah difitnah memajang bendera ISIS," katanya.

"Belum cukup sampai disitu, ada lagi wacana kalau pulang akan dibuka kembali kasus-kasus yang lama sehingga harus berhadapan dengan pengadilan. Juga wacana harus dikarantina dulu 14 hari sehingga bisa jadi tidak diizinkan melakukan acara, menerima tamu, mengadakan walimah dan sebagainya".

"Mereka lupa bahwa netizen sekarang sudah cerdas. Bisa memilih berita benar atau sampah, serta dengan mudah dapat melakukan crosscheck langsung dengan berita yang valid. Dan HANYA dari orang yang selama ini menjadi wakil atau juru bicara atau sekretaris saja lah yang dapat dipercaya," katanya.

Baca Juga: Pemkab Magelang Tutup Destinasi Wisata dan Jalur Pendakian ke Merapi

Sebagai Juru Bicara PA 212, ia menegaskan, sampai saat ini HMRS akan tetap pulang dengan pesawat Saudi Airlines nomor penerbangan SV816, berangkat Senin, 9 November 2020 19.30 waktu saudi dan akan tiba di tanah air di terminal 3 bandara Soeta, selasa 10 November 2020 Jam 09.00 WIB.

"HMRS secara resmi juga mengucapkan terima kasih kepada Raja Salman bin Abdul Azis, kementrian dalam negeri saudi arabia, kepolisian saudi arabia serta kantor imigrasi yg memberikan perpanjangan visa sehingga resmi dan tidak ada denda apalagi overstay atau dugaan kejahatan lain," katanya.

"Saya jadi ingat kasus TKW yang membunuh majikan, WNI yg melakukan kejahatan seksual, dll. Negara hadir dalam pembelaan, menyediakan bantuan hukum, melakukan negosiasi dg negara tersebut. Bandingkanlah dengan perlakukan terhadap HMRS. Silahkan netizen beropini," katanya.

Baca Juga: MotoGP Sirkuit Ricardo Tormo: Joan Mir Juara, Dua Pebalap Suzuki Perkasa di Urutan Terdepan

Disebutkan, HMRS bukan bandar narkoba. "Beliau mendatangi tempat maksiat dan menyelamatkan banyak pemuda dan pemudi yg terjerat asusila dan narkoba. Beliau melakukan ini diberbagai daerah dan tidak sedikit harta beliau habis untuk ini."

HMRS bukan koruptor. Beliau justru menguatkan KPK dan mendukung sepenuhnya pemberantasan korupsi di Indonesia. Sering dalam berbagai kesempatan mengapresiasi tindakan KPK dan beliau memegang data banyak koruptor dan banyak para korban yang melapor.

HMRS bukan cukong. Beliau tak pernah menggarong ataupun jadi backing dalam merampok harta negara. Walaupun beliau berteman dengan semua lapisan dan golongan, tidak ada jarak baik dalam hal etnis tertentu atau kebebasan beragama. Semua diperlakukan sama.

Halaman:

Editor: Brilliant Awal

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x