Alice dan Dua Pasukan Negeri Ajaib (Chapter 11)

- 6 April 2021, 09:00 WIB
tower bridge london
tower bridge london /pixabay/


GALAJABAR - Pada chapter sebelumnya dikisahkan, Alice bertarung sendirian dan keinginan Amon masih sama, yaitu untuk bisa meneliti sihir pembatal dan sihir cinta milik Alice.
Amon juga mengatakan bahwa kekacauan yang ada di Negeri Ajaib hanya takdir berulang. Apa riwayat Alice akan berakhir di tangan Amon?

Ikuti cerita bersambung karya Sadrina Suhendra selanjutnya.

Alice menatap liontinnya yang berada di tangan Amon. Ia sadar, pancaran berwarna kegelepannya mulai menghilang.
“Tidak hanya itu, liontin ini juga akan menampung sihir cintamu, sihir yang akan melindungi Lancelot, Ray, dan yang lainnya.”

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 6 April 2021: Mama Rosa dan Papa Surya Kompak Cari Pembunuh Roy, Elsa Terdesak


Kalimat yang pernah Ratu Putih katakan pada Alice saat memberikan liontin tersebut padanya. Alice menunduk. “Rajaku… Ray… yang lainnya, kalian sudah banyak melindungiku. Apa kerja keras kalian akan sia-sia di sini karenaku?”
Tapi, CRANGG!!! Alice langsung mendongak saat ia mendengar suara besi saling beradu.
“Lepaskan Alice sekarang, dasar pria tak tahu diri!” gerutu seseorang.
“Kyle,” lirih Alice. Ia kini tahu asal suara benturan besi sebelumnya. Kyle melempar pisau bedahnya untuk menjatuhkan pedang Amon.
Semua nampak tidak jelas. Alice hanya bisa mendengar suara kesakitan dari beberapa murid sihir Amon sesaat setelah ia mendengar langkah kaki banyak orang. Namun saat pandangannya semakin jelas, Alice dapat melihat terror yang cukup mengerikan.
Cairan berwarna merah tua mengalir di tanah bersamaan dengan tubuh orang-orang yang berserakan. “Kau pikir, apa yang kau lakukan?” pertanyaan itu membuat Alice mendongak, mendapati seorang pemuda bersurai pirang memunggunginya. Di tangannya, ia menggenggam sebuah pedang berlumuran darah yang baru ia gunakan.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 6 April 2021: Sedih, Pasha Kritis, Nana Merasa Bersalah


Seketika itu, tubuh Alice terasa kaku dan membeku. “R-Rajaku,” lirih Alice.
“Zero, aku bersumpah akan menghukummu setelah ini karena membiarkan Alice dalam bahaya!” tegas pemuda yang ternyata adalah Lancelot Kingsley, Si Raja Merah.
“Ampuni kesalahanku, Yang Mulia,” tutur Zero seraya menahan serangan lawan. Meskipun, Zero tidak merasa bersalah telah membiarkan Alice melakukan apa yang gadis itu inginkan.
Lancelot berbalik untuk menatap Alice. Ia menurunkan dirinya untuk menyelaraskan tingginya dengan Alice. Gadis itu berusaha untuk tidak melihat pedang Lancelot yang sudah bermandikan darah. Manik bak langit bersih tanpa awan milik Lancelot tiba-tiba menggelap. “Kenapa kau bersikeras melakukan semua ini?” tanya Lancelot dengan dinginnya. Tangannya mengusap bekas luka pada pipi Alice. Alice hanya berharap Lancelot tidak menyadari setakut apa dirinya dengan Lancelot yang dingin dan kejam di hadapannya itu.
“Kau telah membuang hidupmu di dunia lamamu itu. Apa sekarang kau akan membuang hidupmu juga di dunia ini?!” bentak Lancelot.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 6 April 2021: Sedih, Pasha Kritis, Nana Merasa Bersalah


“Sihir cinta ada untuk melindungi mereka yang kau sayang. Karena itu, aku ingin melindungi perdamaian Negeri Ajaib yang awalnya kau dan Ray rusak! Sejak aku datang, kalian berdua telah banyak membantuku. Sekarang giliranku untuk melindungi kalian!” tegas Alice yang berusaha untuk tetap terlihat tegar.
Itu tidak lama. Tubuh Alice langsung bergetar karena menahan tangis. Alice menatap Lancelot dengan manik yang berkaca-kaca. “Apa aku salah? Aku juga ingin melindungi negeri ini! Aku hanya ingin melindungi tempat dimana aku bisa terus bersamamu!” tangis Alice seraya menarik bagian depan pakaian Sang Raja.
Air mata jatuh ke pipi Alice, membuat luka di pipinya terasa perih dan membakar. “Apa aku salah?! Apa itu salah?! Jawab aku, Rajaku!” teriak Alice.

Baca Juga: Kecelakaan Maut, Kereta Api Sancaka Hantam Truk Trailer di Ngawi, Masinis Ikut Tewas pada 6 April 2018


Semua langsung terasa hening. Bahkan Jonah, Edgar, Zero, dan Kyle tidak menyangka Alice akan berani berteriak pada Lancelot sekasar itu. Apalagi, matahari yang sebentar lagi terbenam membuat langit berwarna jingga, menambah kesan kelabu dalam isakan Alice tersebut dan terkesan menyedihkan.
Tiba-tiba, suara tawa kejam dari Amon terdengar. “Kalian terlalu naif,” tutur Amon. “Jika saja kalian sempat membunuhku, kalian masih bisa aman.”
Lancelot langsung terkejut. “Jangan-jangan-”
“Dia menyimpan sihir peledak pada jembatan perbatasan!” Jonah menyelesaikan kalimat yang tidak bisa Lancelot selesaikan.
Manik indah Alice membulat sempurna karena keterkejutan. Alice langsung berlari menuju jembatan. “Tunggu, Alice!”***

 
 

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x