Alice dan Dua Tentara Negeri Ajaib (Chapter 12)

- 8 April 2021, 10:39 WIB
tower bridge london
tower bridge london /pixabay/

GALAJABAR - Pada chapter sebelumnya dikisahkan, saat Alice mengira riwayatnya telah tamat, Lancelot dna yang lainnya datang menyelamatkan. Lancelot jelas-jelas ingin memarahi Alice panjang lebar, namun Alice lah yang memarahi Lancelot.

Di sisi lain, Amon sudah menyimpan sihir peledak pada jembatan perbatasan dan bisa menghancurkan jembatan kapan pun yang ia mau.

Ikuti cerita bersambung karya Sadrina Suhendra selanjutnya.

Lancelot langsung terkejut. “Jangan-jangan-“
“Dia menyimpan sihir peledak pada jembatan perbatasan!” Jonah menyelesaikan kalimat yang tidak bisa Lancelot selesaikan.
Manik indah Alice membulat sempurna karena keterkejutan. Alice langsung berlari menuju jembatan. “Tunggu, Alice!” teriak Lancelot. Sebelum Lancelot bisa mengejar, para murid sihir Amon menghadangnya. Semua prajurit disibukan oleh hal tersebut, membuat Amon tertawa puas.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 8 April 2021: Licik, Elsa Seolah Tersakiti hingga Menangis Palsu


“Aku tidak asal memasang sihir peledak di jembatan itu. Aku menaruh dua kotak yang berisi kristal sihir dengan daya ledak terkuat di setiap sisi. Kalau kau mau menggunakan sihir pembatalmu itu, kau harus membuka kotaknya terlebih dahulu. Sayangnya, kotak itu dikunci oleh kunci biasa, bukan oleh sihir. Alice, kau tidak bisa melakukan apa-apa! Kalau kau mau membatalkannya, kau harus menunggu kristal tersebut meledak terlebih dahulu. Apa kau sanggup? Keberhasilanmu memadamkan ledakan itu adalah hidup dan mati, loh!” tawa Amon dengan kejamnya.
“Kau pikir aku pedulu?!” teriak Alice. “Aku akan melakukan apapun untuk menyelamatkan Negeri Ajaib!”
Alice segera melompat dari jembatan sesaat setelah ia menemukan dimana letak dari kotak berisi kristal sihir itu. Tangan kirinya menganggam erat pagar pembatas dan tangan kanannya berusaha sekuat tenaga untuk melepas kotak berisikan kristal sihir tersebut.
“Tebing dan sungainya cukup dalam. Jika aku bisa melepas kotak ini dari jembatan, setidaknya aku bisa meminimalisir ledakannya jika di dalam air,” pikir Alice.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 8 April 2021: Nana Putus Asa, Dewa dan Kevin Berlomba Dapatkan Hati Nana


Keringat dingin mengucur dari pelipis Alice. Setengah tenaganya habis disalurkan ke tangan kiri untuk menahannya agar tidak terjatuh. Jelas itu membuat Alice kesulitan melepas kotak yang melekat pada jembatan.
“Alice!” panggil Kyle setelah ia berhasil menghabisi musuh-musuhnya.
“Tolong urus kotak yang satunya lagi!” teriak Alice, meminta tolong.
“Aku paham!” Kyle langsung melompat ke sisi jembatan. Karena dalam kondisi yang lebih tenang, Kyle mampu membuat keputusan yang cukup baik. Ia mengarahkan sol sepatunya pada kotak tersebut, mendorong kotak berisikan kristal sihir itu dengan kakinya dan menjatuhkannya ke dasar sungai lebar yang membatasi Wilayah Hitam dan Wilayah Merah. “Kotak satu lepas!” lapor Kyle. Ia pun mengenggam erat pagar pembatas, menghindari diri agar tidak jatuh dari ketinggian. Ia memperhatikan Alice yang masih berusaha keras.
Sosok wanita bergaun serba putih terbesit kembali di benaknya. “Apa aku akan berakhir seperti ini dan menyia-nyiakan semua yang aku dapat darimu? Ah, Ratuku. Ampuni aku karena tidak bisa menggunakan sihir cintaku melindungi mereka sebaik-baiknya,” tutur Alice lagi dalam hati, mengingat tentang Ratu Putih yang telah membantunya merealisasikan sihir cinta dan mengembangkannya.

Baca Juga: Bikin Netizen Auto-ngakak, Ini Sosok YouTuber Edho Zell yang Makin Hits


Di saat Alice masih menderita, Lancelot, Jonah, Edgar, dan Zero berusaha keras untuk menjatuhkan semua murid sihir Amon karena ingin segera menolong Alice. Namun, itu nampak tidak mungkin. Amon telah melipat-gandakan jumlah muridnya. “Apa yang kau coba ‘tuk lakukan, Amon?!” kesal Lancelot yang sedang melawan pria tersebut.
Bukannya menjawab, Amon malah tertawa. “Kristal sihir,” ucap Amon dengan nada iblisnya, mengaktifkan mantra peledak tersebut tersebut.
“Apa aku… akan mati di sini?” lirih Alice yang masih fokus melepas kotak tersebut. Sosok Lancelot, Ray, dan seluruh prajurit Pasukan Merah dan Pasukan Hitam langsung terbayang di benak Alice. “Maafkan aku, Lancelot, Ray. Aku menyayangi kalian!”
Kedua manik Amon memerah, menandakan ia akan menggunakan sihir. “Sihir peledak!”
Alice menutup matanya kuat-kuat, bersiap untuk merasakan ledakan menyelimuti tubuhnya.
“Alice!!!”***

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x