PVMBG: Warga Diimbau Waspada Meski Erupsi Gunung Semeru Terjadi Tidak Terus Menerus

- 15 Desember 2020, 08:13 WIB
Guguran lava pijar Gunung Semeru terlihat dari Desa Oro Oro Ombo, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (2/12/2020)
Guguran lava pijar Gunung Semeru terlihat dari Desa Oro Oro Ombo, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (2/12/2020) /Antara/Umarul Faruq

GALAJABAR - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan, erupsi Gunung Semeru terjadi tidak terus menerus dan statusnya masih pada level II atau waspada.

Hal itu diungkapkan Kepala Subbidang Mitigasi Gunungapi Wilayah Barat PVMBG, Nia Haerani, Selasa 15 Desember 2020.

"Erupsi terjadi tidak terus menerus dengan kolom erupsi tidak teramati karena umumnya tertutup kabut selama sepekan terakhir," katanya seperti dikutip galajabar dari Antara.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini, Selasa 15 Desember 2020 Turun Lagi, Sayang Stok Kosong
 
Menurutnya, aktivitas Gunung Semeru selama 7-13 Desember 2020 masih fluktuatif, teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, tinggi sekitar 100 meter dari puncak.

"Teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 1,5 hingga 3,5 kilometer dari puncak, arah luncuran ke arah tenggara (Besuk Kobokan)," tuturnya.

Ia menjelaskan guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur 400 hingga 500 meter dari puncak dan arah luncuran tenggara (Besuk Kobokan).

Baca Juga: Lokasi SIM Keliling Polrestabes Bandung Selasa 15 Desember 2020, Tetap Jaga Jarak dan Gunakan Masker

Seismograf juga merekam sebanyak 128 kali gempa letusan, 2 kali gempa awan panas guguran, 92 kali gempa guguran, 45 kali gempa embusan.

Terjadi juga 25 kali tremor harmonik, 1 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali gempa tektonik lokal, 19 kali gempa tektonik jauh, dan 10 kali gempa getaran banjir.

Berdasarkan laporan pos pantau, aktivitas Gunung Semeru periode pengamatan Selasa (15 Desember 2020) pukul 00.00 - 06.00 WIB secara visual Gunung kabut dan asap kawah tidak teramati.

Baca Juga: Anda Ingin Divaksin Covid-19 ? Pantau Terus SMS Masuk

"Letusan asap, embusan asap secara visual tidak teramati karena gunung kebanyakan tertutup kabut," ujarnya.

Untuk aktivitas kegempaan tercatat letusan sebanyak empat kali, guguran sebanyak dua kali, embusan sebanyak satu kali, dan tremor harmonik sebanyak empat kali.

Untuk itu, lanjut dia, PVMBG mengimbau masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak G. Semeru dan jarak 4 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.

Warga juga diminta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Baca Juga: Pemkab Garut: Minimal Rp 1 Miliar untuk Kembangkan Destinasi Wisata Mata Air di Kecamatan Leles

Masyarakat diimbau menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi dan perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

"Masyarakat diminta waspada terhadap ancaman lahar di alur sungai/lembah yg berhulu di Gunung Semeru mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk," katanya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x