Percepat Penyelesaian Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, PT KCIC Gunakan Mesin Peluncur Gelagar

- 24 Agustus 2021, 18:50 WIB
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengerahkan mesin peluncur gelagar (Girder Launcher) berjenis Through-Tunnel Box Girder Erecting Machine
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengerahkan mesin peluncur gelagar (Girder Launcher) berjenis Through-Tunnel Box Girder Erecting Machine /Humas PT KCIC/

GALAJABAR - Untuk mempercepat penyelesaian mega proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengerahkan mesin peluncur gelagar (Girder Launcher) berjenis Through-Tunnel Box Girder Erecting Machine.

GM Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya menyebutkan pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terdapat beberapa teknologi baru yang digunakan di dunia konstruksi Indonesia.

Hal tersebut menjadi kesempatan baik bagi tenaga kerja Indonesia untuk mempelajari hal-hal baru di bidang konstruksi.

Baca Juga: Hukuman Juliari Diringankan, Gus Umar: Calon Koruptor Kalau Ditangkap Buat Alasan Menderita Karena Bully Saja

“Pada pembangunan proyek KCJB, kami juga melakukan transfer pengetahuan dari tenaga ahli Tiongkok kepada tenaga lokal Indonesia. Mengingat ada banyak teknologi baru yang diterapkan dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini,” kata Mirza dalam rilis yang diterima galajabar, Selasa 24 Agustus 2021.

Mirza menjelaskan, salah satu teknologi canggih yang digunakan adalah mesin peluncur gelagar yang bisa
digunakan di dalam terowongan.

"Girder atau gelagar jembatan merupakan balok yang akan mendukung semua beban yang bekerja pada jembatan kemudian meneruskannya ke struktur bawah jembatan. Gelagar umumnya diletakkan memanjang di antara dua penyangga," jelasnya.

Baca Juga: Napi Koruptor Jadi Penyuluh Anti-Korupsi, Febri Diansyah: Perlu Lebih Berani, Jadikan Mereka Pimpinan KPK

Dalam proyek KCJB, lanjut Mirza, peluncur gelagar berjenis Through-Tunnel Box Girder Erecting Machine memungkinkan operator mesin untuk menekuk sayap peluncur gelagar, sehingga mesin mudah dilepas-pasang, dan menjadikan peluncur gelagar lebih fleksibel.

Proses pengerjaannya, ketika hendak melakukan pemasangan di terowongan, bagian railing dilepas terlebih dahulu. Kemudian sayap serta tiang penyangga peluncur gelagar ditekuk agar
ukurannya menjadi dapat disesuaikan dengan luas terowongan. Setelah sampai di pintu masuk terowongan, bagian-bagian yang dilepas, dipasang kembali.

"Peluncur gelagar jenis ini, membuat pemasangan girder box di dalam terowongan pada trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung lebih cepat dan efisien jika dibandingkan cara lama dengan memasang penyangga di bawahnya, yang umum dilakukan dalam pembangunan jembatan tol," tuturnya.

Baca Juga: 5 Negara Paling Maju di Dunia, Nomor 1 Tak Disangka-sangka! Apakah Indonesia Bisa Mengikuti?

Terlebih, proyek KCJB memiliki 13 terowongan di sepanjang trasenya. Di samping itu, penggunakan peluncur gelagar ini juga lebih ramah lalu lintas.

"Karena biasanya girder dibawa melalui jalan raya kemudian dinaikkan untuk dipasang. Namun dengan teknologi yang dimiliki peluncur gelagar ini, girder bisa langsung dinaikkan untuk kemudian
dipasang. Sehingga proses pemasangan relative tidak mengganggu arus lalu lintas di sekitarnya," ujar Mirza.

Di samping fiturnya yang lebih fleksibel, peluncur gelagar jenis ini memiliki dimensi yang kompatibel dan mampu menyesuaikan dengan ukuran terowongan. Hal ini membuat pengerjaan konstruksi khususnya pemasangan box gelagar menjadi lebih efektif dan efisien.

Baca Juga: Pemerintah Taiwan Tuai Kecaman Setelah Musnahkan Lebih dari 150 Ekor Kucing Selundupan

Mirza mengungkapkan hingga pertengahan Agustus, progres proyek Kereta Cepat Jakarta￾Bandung sudah mencapai 77,92 persen. Pada awal Agustus, lanjut dia, terowongan 8 dan 10 yang berada di Kabupaten Bandung Barat berhasil ditembus.

"Pencapaian ini merupakan suatu hal yang luar biasa karena pembangunan kedua terowongan tersebut memiliki tekstur geografis yang cukup tinggi. Selain itu, dengan tembusnya terowongan 8 dan 10, artinya tinggal tiga lagi terowongan yang saat ini masih dalam proses penyelesaian untuk bisa tembus," katanya

Terowongan 10 memiliki panjang 1.230 meter dan berlokasi di Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Tunnel ini berhasil ditembus pada 6 Agustus 2021.

Baca Juga: Hakim Sebut Keringanan Vonis Juliari karena Dibully, Tokoh Papua: Keluarga HRS Dihina Tidak Jadi Pertimbangan

Sementara terowongan 8 memiliki panjang 2190 meter dan berlokasi di Mandalasari,
Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat. Tunnel ini telah tembus pada 8 Agustus 2021.

Sejalan dengan penyelesaian terowongan, PT KCIC juga melakukan penyelesaian
pembangunan stasiun dan konstruksi lainnya.

“Pada akhir Juli lalu, kita telah melakukan penutupan atap (topping off) Stasiun Halim.
Harapan kami harapan proyek ini bisa selesai tepat waktu dan bisa dioperasikan di akhir tahun 2022,” tukasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x