Musim Lebaran Tahun Ini, Dirut Angkasa Pura Sebut Maskapai Ajukan 1.300 Penerbangan Tambahan

- 14 April 2023, 09:34 WIB
Maskapai penerbangan ajukan 1.300 tambahan penerbangan untuk musim Lebaran tahun ini yang diperkirakan akan membludak
Maskapai penerbangan ajukan 1.300 tambahan penerbangan untuk musim Lebaran tahun ini yang diperkirakan akan membludak /angkasa pura



GALAJABAR - Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, sejumlah maskapai mengajukan 1.300 penerbangan tambahan atau extra flight pada mudik Lebaran tahun ini. Pengajuan extra flight tersebut didominasi oleh penerbangan rute domestik.

"Domestik kurang lebih 1.200 (penerbangan). Sisanya 100-an (penerbangan) internasional," kata Awaluddin dalam media gathering "Kesiapan InJourney Group Sambut Mudik dan Libur Lebaran", di Gedung Sarinah, Kamis 13 April 2023.

Dari total 1.300 extra flight, 70 persen terjadi di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Ini disusul bandara di Bandung, Pekanbaru, Palembang, dan Sumatra Utara.

Baca Juga: Bank DKI Raih TOP Digital Corporate Brand Award 2023 Kategori Konvensional dan Syariah

Khusus untuk Bandara Soetta, Awaluddin mengatakan puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 19 April hingga 21 April. Pada 21 April diprediksi pergerakan pesawat mencapai 1.208 take off-landing.

"Tanggal 30 (April) puncak arus balik, kurang lebih angkanya sama 1.200 take off-landing," kata Awaluddin.

Awaluddin mengatakan, 20 bandara yang dikelola perseroan mulai  fokus mendukung kelancaran Angleb 2023 dengan menjalankan seluruh ketentuan di dalam Instruksi Dirjen Perhubungan Udara Nomor IR 1 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara Lebaran Tahun 2023.

“Mulai hari ini bandara AP II memasuki periode Angleb 2023 dan akan memenuhi ketentuan di dalam Instruksi Nomor IR 1 Tahun 2023 untuk mewujudkan Mudik Aman Berkesan. Sesuai instruksi tersebut, bandara AP II antara lain akan melakukan penyesuaian jam operasional dan kapasitas slot time penerbangan berdasarkan evaluasi dan koordinasi bersama seluruh stakeholder.”

“Sejalan juga dengan Instruksi Dirjen Perhubungan Udara, bandara AP II memastikan kesiapan personel dan fasilitas untuk menjaga aspek operasional, pelayanan, keamanan dan keselamatan dalam periode tersibuk di sepanjang tahun ini,” jelas Awaluddin.

Dia menekankan, penyelenggaraan Angleb pada tahun ini berbeda dengan 3 tahun terakhir.

“Bandara AP II harus lebih meningkatkan kesiapan dan kesiagaan dalam periode Angleb 2023. Kami proyeksikan pergerakan penumpang pesawat di bandara-bandara AP II secara kumulatif pada Angleb 2023 mencapai sekitar 5,25 juta orang atau naik 25,4% dibandingkan dengan Angleb 2022.”

Baca Juga: Aktivis Anti Korupsi Jawa Barat Laporkan Dugaan Korupsi di Disdik Kab Kuningan ke KPK

“Sementara itu, pergerakan pesawat mencapai 36.000 penerbangan atau naik 11%. Peningkatan -peningkatan ini harus dapat dikelola dengan baik oleh bandara AP II untuk memastikan Mudik Aman Berkesan,” ujar Awaluddin.

Kecukupan personel, fasilitas dan infrastruktur menjadi aspek penting dalam memastikan kelancaran Angleb 2023 di bandara AP II.

“Terkait personel, AP II pada Angleb 2023 menyiagakan 9.319 personel di 20 bandara yang terdiri dari personel di bidang operasional, pelayanan dan teknik, termasuk juga dukungan BKO TNI dan Polri,” ujar Muhammad Awaluddin.

Di samping itu, sejalan dengan Instruksi Nomor IR 1 Tahun 2023, AP II pada hari ini Rabu 12 April 2023 mulai mengaktifkan Posko Monitoring Angkutan Lebaran 2023 di 20 bandara dan 1 Posko Utama AP II di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC) di Bandara Soekarno-Hatta.

“Instruksi Dirjen Perhubungan Udara agar Posko mulai aktif pada 14 April. Bandara AP II memulai lebih dulu pada 12 April untuk melakukan pengujian operational stressed test agar posko dapat semakin optimal,” ujar Muhammad Awaluddin.  

Adapun pada tahun ini ada 2 jenis Posko Angleb 2023 di Bandara AP II, yaitu 20 Posko Monitoring di masing-masing bandara dan Posko Utama AP II yang ada di Bandara Soekarno-Hatta. Kedua posko ini diperkuat infrastuktur digital dan teknologi informasi terkini untuk saling terintegrasi.

Posko Monitoring diaktifkan di masing-masing bandara AP II sebagai wadah koordinasi bagi seluruh stakeholder antara lain AP II selaku operator bandara, Otoritas Bandara, Satgas Penanganan COVID-19, maskapai, TNI, Polri, Pemda, Karantina, Bea dan Cukai, serta Imigrasi.

“Posko Monitoring bersifat mendukung koordinasi antar-stakeholder,” jelas Awaluddin.

Sementara itu, Posko Utama AP II diposisikan untuk memantau secara keseluruhan operasional 20 bandara AP II dan bersifat lebih dalam tataran teknis.

“Posko Monitoring di 20 bandara terintegrasi dengan Posko Utama. Seluruh laporan dari Posko Monitoring akan masuk ke Posko Utama. Posko Utama akan mengolah data dan laporan untuk menjadi dasar dalam mengambil kebijakan secara cepat guna memastikan kelancaran operasional penerbangan, menjaga tingkat ketepatan waktu (On Time Performance/OTP), dan juga aspek pelayanan di seluruh bandara,” ujar  Awaluddin.

Baca Juga: Gerakkan Ekonomi Indonesia Maju, BNI Fokus Go Global, Go Digital, Go Green

Halaman:

Editor: Ryan Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x