Polisi Sebut Ada Pihak Tertentu yang Bayar Pelajar Untuk Ikut Demo

- 16 Oktober 2020, 13:21 WIB
Ilustrasi pelajar dan anak sekolah yang dibawa petugas saat hendak ikut demonstrasi menolak UU Ciptaker.
Ilustrasi pelajar dan anak sekolah yang dibawa petugas saat hendak ikut demonstrasi menolak UU Ciptaker. /Norjani/

GALAJABAR - Polres Metro Jakarta Selatan mengindikasi ada pihak tak bertanggung jawab yang menafaatkan pelajar untuk ikut demonstrasi menolak Undang Undang Cipta Kerja. ​​​​Para pelajar diiming-imingi imbalan.

"Ada indikasi seperti itu, karena jujur ada beberapa kejadian, satu-dua kita tanyakan diajak. Begitu dicari siapa orangnya yang mengajak sudah tidak ada," kata Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Agustinus Agus Rahmanto di Mako Polres Jaksel, Jumat 16 Oktober 2020.

Sepeti dikutip galajabar dari Antara, Polres Metro Jakarta Selatan telah mengamankan sebanyak 288 pelajar dalam dua kali pengamanan unjuk rasa yang berakhir ricuh pada 8 Oktober dan 13 Oktober 2020.

Baca Juga: Ijab Kabul Lancar, Nikita Willy dan Indra Priawan Sah Menjadi Suami Istri

Para pelajar tersebut digelandang ke Mako Polres dari lokasi mereka kedapatan berkumpul dan bergerak menuju Istana seperti di Kolong Semanggi dan beberapa ruas jalan lainnya.

Menurut Agus, para pelajar tersebut datang bergerombol setelah mendapat ajakan berujukrasa lewat media sosial.

Saat diamankan dan didata petugas, para pelajar mengaku hanya ikut-ikutan, tidak mengetahui pasti apa yang disuarakan dalam aksi penyampaian pendapat tersebut.

Baca Juga: Tolak UU Cipta Kerja, Mahasiswa Akan Tuntut Jokowi Keluarkan Perppu Siang Ini

"Benar ini fakta, jadi kasihan adik-adik (pelajar) ini, jadi cuma datang rombongan 10-20 orang dan ada yang bawa mereka. "Pelajar ini berfikir aman, merasa ada yang bawa, nanti ada yang tanggung jawab, pikirnya seperti itu," kata Agus.

Halaman:

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x