GALAJABAR - Pada chapter sebelumnya dikisahkan, di tengah kabut yang menutupi Yokohama, Hana mengingat kejadian yang terjadi tujuh tahun sebelumnya saat ia kehilangan dua cahaya hidupnya yang paling berharga.
Dari sana, timbul lah rasa bersalah pada diri Hana, membuat kekuatannya sebagai salah satu mafia yang paling ditakuti berkurang cukup drastis.
Ikuti kisah selanjutnya dari manga karya Sadrina Suhendra
“Thinkin’ you could live without me.
Thinkin’ you could live without me.
Baby, I’m the one who put you up there.
I don’t know why… Yeah, I don’t know why…”
Baca Juga: Dead Apple: Without Me (Chapter 1)
Hana terbangun dari lamunannya dan tersadar bahwa ia sudah terdorong sampai ke dekat pelabuhan.
Ia menatap menara tinggi di pusat Yokohama. Ia tahu Dazai ada di sana. Hana mengeratkan giginya.
“Sial! Aku tahu semua itu salahku. Tapia pa yang terjadi tujuh tahun lalua dalah takdir,” gerutu Hana yang berusaha untuk tetap berpikir positif.
“Setelah aku kehilangan mereka berdua, kakakku ikut meninggalkanku. Apa kejadian yang sama akan terjadi pada Dazai? Apa aku akan kehilangannya seperti kalian?”
Hana berusaha untuk menghindari segala jenis serangan dari bayangannya. Keringat mulai membasahi pelipis Hana.